Pada konstruksi bangunan, baik bangunan rumah pribadi maupun gedung perkantoran tentunya memerlukan besi beton sebagai material utama. Besi beton menjadi material utama karena sifat ketahanannya terhadap gaya tekan. Besi beton sendiri terbagi menjadi dua yakni, besi beton polos (BJTP) dan besi beton ulir (BJTS).
Besi beton digunakan sebagai material utama pada konstruksi oleh banyak kontaktor karena dianggap sanggup menambal kekurangan beton yang tidak tahan terhadap gaya tarikan. Di sinilah besi beton memainkan fungsinya sebagai bahan yang tahap terhadap gaya tekan.
Di balik manfaat besar tersebut, perbedaan besi beton polos dan besi beton ulir layak diulas. Pemahaman terhadap hal ini dapat membantu anda untuk memilih dan mengoptimalkan kegunaannya.
Perbedaan besi beton polos dan ulir mengerucut pada lima aspek besar sebagai berikut,
1. Wujud Permukaan
Perbedaan besi beton polos dengan ulir paling menonjol adalah dari bentuk fisiknya. Besi beton polos memiliki permukaan yang polos, tanpa motif. Ini berbeda dengan besi beton ulir yang mempunyai sirip membentang pada permukaannya. Perbedaan tampilan ini terkait dengan fungsinya masing-masing.2.
2. Kelas baja menurut titik luluhnya
Perbedaan besi beton polos dan ulir sedari dulu adalah dari titik atau tegangan luluhnya.Tegangan atau titik luluh ini menjadi batas titik awal besi beton akan mengalami deformasi atau necking ketika menerima gaya tarik.
Dahulu, tegangan luluh besi beton polos (BjTP) adalah 240 MPa (U24). Di lain pihak, tegangan leleh besi beton ulir (BjTS) mencapai 350 MPa (U35). Namun, pada saat ini ukuran tegangan luluh untuk BJTS maupun BJTP adalah 280 MPa (U28).
Lantas, perbedaan keduanya terletak pada kelas bajanya. BjTS mempunyai enam kelas baja berdasarkan tegangan luluhnya. Ini berbeda dengan BjTP yang hanya memiliki satu kelas baja dengan tegangan luluh U28 saja.
Di bawah ini adalah enam kelas baja BjTS:
1. TS 280
2. TS 420A
3. TS 420B
4. TS 520
5. TS 550
6. TS 700
Cek aturan SNI untuk mengetahui perbedaan warna label antara TS 420A dan TS 420B.
3. Kekuatan besi beton
Ternyata, cukup mudah menebak kekuatan besi beton dari label TP dan TS. Bahkan tetap ada perbedaan meski sama-sama tertulis 280 MPa. Wujud permukaan dari besi beton inilah yang mempengaruhi kekuatannya. Cara mengukur ketahanan masing-masing bisa diketahui saat pemakaiannya dalam konstruksi bangunan.
Besi beton polos mempunyai ketahanan yang lebih kecil dibandingkan besi beton ulir. Besi beton polos yang memiliki permukaan polos akan terasa lebih licin. Saat dipadukan dengan beton, besi beton polos harus tahan terhadap gaya geser yang akan terjadi.
Baca juga: Pipa Welded Vs Pipa Seamless. Apa Saja Perbedaannya?
Sedangkan pada besi beton ulir tentu berbeda, besi beton ulir yang memiliki permukaan sirip yang terbilang lumayan kasar membuatnya lebih tahan terhadap gaya geser. Permukaan sirip pada besi beton ulir ini berfungsi untuk meningkatkan daya lekat dan menahan gerakan membujur dari batang secara relatif. Alhasil, besi beton ulir lebih tangguh dalam menahan beban.
4. Fungsi utama besi beton
Perbedaan besi beton polos dengan ulir berikutnya pada fungsi utamanya. Besi beton ulir lebih kuat terhadap gaya geser dalam konstruksi. Dengan demikian, besi beton ulir lebih sesuai sebagai tulangan struktur beton yang memanjang sebagai penahan beban yang lebih berat.
Di lain pihak, besi beton polos lebih cocok berfungsi sebagai pegel dalam menahan beban geser dalam struktur beton. Dalam perannya ini, besi beton polos sanggup menahan beban geser lebih banyak ketimbang jika dipilih sebagai tulangan struktur. Karakteristik besi beton polos yang lebih gampang dibengkokkan membuatnya pas sebagai begel.
5. Ukuran diameter yang ada
Satu lagi perbedaan besi beton polos dan ulir yang gampang untuk di lihat yakni pada ukuran diameter yang ada. Terdapat beragam pilihan diameter baik untuk besi beton polos dan besi beton ulir sesuai permintaan pasar.
Contoh perbedaan diameter sebagaimana terlihat pada ukuran diameter terkecilnya. Pada besi beton polos, diameter terkecilnya adalah 6 mm sedangkan besi beton ulir 8 mm.
Sebagai tambahan, terdapat beberapa angka yang terdapat pada besi beton polos tetapi tidak pada besi beton ulir dan sebaliknya. Contohnya adalah ukuran polos 12 yang tidak ada di besi ulir. Begitupun pada besi beton ulir mempunyai ukuran 13 mm tetapi ukuran tersebut tidak terdapat pada besi beton polos.
Kesimpulan Perbandingan Beton Polos & Beton Ulir
Struktur besi beton ulir yang memiliki sirip di permukaannya, terbukti memiliki daya tekan minimal sebesar 400 Mpa. Hal ini disebabkan karena sirip-sirip tersebut memiliki daya ikat yang lebih tinggi. Karena hal ini pula, besi beton ulir akan sulit dibengkokkan karena sifatnya yang kurang lentur. Jadi, besi ulir akan lebih cocok digunakan untuk tulangan memanjang.Maka dari itu besi beton ulir lebih cocok digunakan untuk bangunan tinggi komersial seperti perkantoran dan mall.
Sedangkan besi beton polos memiliki daya tekan yang lebih kecil, minimal sebesar 280 Mpa. Besi beton polos bersifat lebih fleksibel dan lentur sehingga mudah dibentuk dan dibengkokkan. Karenanya, besi beton polos biasanya digunakan untuk mengikat batang-batang besi ulir untuk membentuk rangka-rangka beton yang biasa disebut dengan besi begel. Pada saat digunakan, besi beton polos lebih cocok dan efisien untuk bangunan pribadi seperti rumah.
Apabila Anda membutuhkan Material untuk kebutuhan konstruksi maupun fabrikasi Anda, distributor besi beton adalah jawaban yang tepat untuk Anda. Kami menyediakan berbagai macam material untuk konstruksi Anda dengan harga terbaik dan tentunya berkualitas. Segera hubungi marketing kami untuk mendapatkan penawaran dengan harga yang terbaik.